Terjemahan Buku Ta`limul Mutallim Part 1
Nama :
Muhammad Antariksa
Nim :
13210177
Jurusan :
Pendidikan Agama Islam
Mata Kuliah :
Hadits Tarbawi
Tugas :
Resume Buku Ta`limul Muta`allim
Dosen Pembimbing : Helda
Nur Ania, M.Pd.I
Bab I : Hakikat Ilmu dan Fiqih Serta Keutamaannya
A.
Kewajiban
Belajar
Rasulullah Saw bersabda: “Menuntut ilmu adalah fardhu ain bagi
setiap muslim dan muslimat”. Demikian pula wajib mempelajari ilmu-ilmu menganai
aturan yang berhubungan dengan orang lain dan berbagai pekerjaan. Setiap orang
yang terjun pada salah satu dari urusan-urusan tersebut harus mempelajari ilmu
yang menghindarkannya dari perbuatan haram di dalamnya.
Setiap manusia juga wajib mempelajari ilmu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan hati, seperti
tawakkal (pasrah kepada Allah), kembali
kepada Allah (inabah atau tobat), takut (kepada murka Allah dan ridha (rela
atas apa yang ditakdirkan oleh Allah atas dirinya). Semua itu selalu dibutuhkan
dalam kondisi apapun.
B.
Keutamaan
Ilmu
Ilmu merupakan sesuatu yang khusus (ciri khas) manusia. Keutamaan
ilmu hanya karena ia menjadi wasilah (pengantar) menuju ketakwaan yang
menyebabkan seseorang berhak mendapat kemuliaan di sisi Allah Swt. Dan
kebahagiaan yang abadi, sebagaimana Muhammad bin Hasan bin Abddillah
menjelaskan dengan sya`ir:
§ Tuntulah ilmu, karena ilmu merupakan
perhiasan bagi pemiliknya, keunggulan dan pertanda segala pujian.
§ Jadikanlah dirimu sebagi orang yang
selalu menambha ilmu setiap hari. Dan berenanglah di lautan makna.
§ Belajarlah ilmu fikih, karen fikih
merupakan penuntun yang terbaik menuju kebaikan dan ketakwaan serta tujuan
paling tepat.
§ Ia menjadi bendera yang menunjukkan
kepada jalan menuju tujuan. Ia menjadi benteng yang menyelamatkan dari segala
kesesatan.
§ Seorang ahli fikih yang teguh lebih
berat bagi setan dibandingkan seribu ahli ibadah (yang tidak berilmu).
C.
Ilmu
akhlak
Setiap muslim juga wajib mempelajari ilmu mengenai segala etika
(akhlak), seperti kedermawaan, kikir, takut, keberanian, kesombongan,
kerendahan hati, menjaga diri dari dosa dan berlebih-lebihan, irit dan lain
sebagainya.
D.
Ilmu
yang Wajib Dipelajari Secara Kifayah dan Ilmu yang Haram Dipelajari
Apabila mempelajari ilmu yang diperlukan pada saat-saat tertentu
saja, maka hukumnya adalah fardhu kifayah. Bila di suatu daerah ada seseorang
yang melakukannya, maka kewajiban itu gugur bagi yang lain. Adapun ilmu nujum
(meramalkan sesuatu berdasarkan ilmu perbintangan atau astrologi) hukumnya
haram, sebab ilmu tersebut berbahaya dan tidak ada manfaatnya. Lari dari
ketentuan dan takdir Allah jelas tidak mungkin.
Lain halnya mengkaji astronomi sebaris untuk mengetahui arah kiblat
dan waktu shalat, maka tindakan itu diperbolehkan. Adapun mengkaji ilmu
kedokteran hukumnya diperbolehkan, sebab ilmu ini merupakan sarana menuju
sehat.
E.
Definisi
Ilmu
Ilmu adalah suatu sifat yang dengannya dapat menjadi jelas
pengertian suatu hal yang disebut.
Bab II : Niat Ketika Belajar
A.
Pentingnya
Niat Belajar
Wajib berniat belajar pada masa-masa menuntut ilmu, karena niat
merupakan sesuatu yang fundamental dalam segala hal, sabda Nabi Saw : “Sesungguhnya
sahnya segala amal itu tergantung pada niat”.
B.
Niat
yang Baik dan Buruk
Di dalam menuntut ilmu sebaiknya seorang pelajar berniat mencari
ridha Allah dan harus berniat bersyukur kepada Allah Swt atas kenikmatan akal
dan kesehatan badan.
C.
Kelezatan
Ilmu
Barang siapa yang telah mengecap kelezatan ilmu dan pengamalannya,
maka semakin kecillah rasa sukanya di dalam hal-hal yang dimiliki manusia.
Sebagaiman Syekh Al-Imam Al-Ajjal mendendangkan syairnya yang didiktekan oleh
Imam Abu Hanifah :
·
Barang
siapa mencari ilmu untuk tujuan akhirat, maka beruntunglah ia dengan keutamaan
dari petunjuk Allah. Sungguh amat merugi orang yang mencari ilmu hanya untuk
mendapatkan keuntungan dari hamba Allah (manusia).
D.
Sikap
Dalam Berilmu
Seorang ahli ilmu haruslah bersikap rendah hati, yaitu sikap antara
sombong dan rendah hati serta bersikap iffah, yaitu menjaga diri dari perbuatan
rendah dan dosa. Semua itu dapat dikaji dalam kitab akhlak.
Bab III : Memilih Ilmu, Guru dan Teman Serta Keteguhan dalam
Menuntut Ilmu
A.
Syarat-syarat
Ilmu yang Akan Dipilih
Hendaknya seorang penuntut ilmu memperioritaskan pada ilmu tauhid
dan mengenal Allah dengan dalilnya, karena keimanan secara taklid (mengikuti
pendapat orang lain tanpa menegtahui dalilnya), meskipun sah menurut kita tetapi
berdosa, karena tidak berusaha mengkaji dalilnya.
B.
Memilih
Guru dan Musyawarah
Adapun di dalam memilih guru sebaiknya memilih orang yang lebih alim (pandai), warak
(menjaga harga diri) dan lebih tua. Sayyidina Ali r.a berkata: “Tak seorangpun
binasa (rugi atau rusak) karena bermusyawarah”. Ada pendapat lagi: “ada orang
yang utuh, setengah orang dan orang-orang yang tak berarti (tak ada
apa-apanya). Orang yang utuh adalah orang yang memiliki pendapat yang benar dan
mau bermusyawarah. Setengah orang adalah orang yang memiliki pendapat yang
benar, tetapi tidak mau bermusyawarah atau bermusyawarah tetapi tidak mempunyai
pendapat. Sedangkan orang yang tidak berarti adalah orang yang tidak mempunyai
pendapat dan tidak mau bermusyawarah.
C.
Teguh
dan Sabar Dalam Belajar
Kesabaran dan keteguhan merupakan modal yang besar dalam segala
hal. Dalam menuntut ilmu hendaknya bersabar dan bertahan kepada seorang guru
dan kitab tertentu, sehingga ia tidak meninggalkannya sebelum sempurna.
D.
Memilih
Sahabat
Di dalam memilih sahabat, sebaiknya pilihlah orang yang tekun,
warak, bertabiat lurus serta tanggap. Hindarilah orang yang malas, penganggur
dan lain-lain
Bab IV : Menghormati Ilmu dan Ahli Ilmu
A.
Menghormati
Ilmu
Seorang pelajar tidak akan dapat meraih ilmu dan memanfaatkan
ilmunya kecuali dengan menghormati ilmu dan ahli ilmu serta menghormati dang
mengagungkan gurunya.
B.
Menghormati
Guru
Salah satu menghormati ilmu adalah menghormati guru. Sayyidina Ali
r.a menyatakan: “Aku adalah hamba sahaya bagi orang yang mengajariku, walupun
satu huruf saja. Salah satu cara menghormati gur adalah tidak kencang berjalan
di depannya, tidak memulai percakapan kecuali atas izinnya. Juga salah satu
menghormati guru adalah menghormati anak-anaknya dan orang yang mempunyai
hubungan dengannya.
C.
Memuliakan
Kitab
Salah satu cara menghormati ilmu adalah memuliakan kitab. Salah
satu cara memuliakan kitab adalah tidak menyelonjorkan kaki ke arah kitab, dan
juga menulis dengan baik jelas dan tidak kabur. Hindari warna merah dalam kitab
karena warna itu merupakan ciri para filosof bukan ciri ulama salih.
D.
Menghormati
Teman dan Sikap yang Baik di depan Guru
Termasuk menghormati ilmu adalah menghormati teman dan orang yang
memberikan pelajaran. Hendaknya seorang pelajar mendengarkan ilmu dan hikmah
dengan sikap respek dan hormat, meskipun ia telah mendengar hikamah tersebut
seribu kali. Sebaiknya pelajar tidak duduk terlalu dekat dengan gurunya pada
saat belajar tanpa ada hal yang memaksa karena hal ini lebih menunjukkan sikap
hormat.
Bab V : Kesungguhan dan Kontinu Dalam Belajar
A.
Kesungguhan
Merupakan suatu keharusan bagi seorang pelajar untuk
bersungguh-sungguh, kontinu dan tidak kenal berhenti dalam belajar. Hal itu
diisyaratkan dalam firman Allah; “Dan orang-orang yang bersungguh-sunguh
berjuang di jalan Kami, niscaya kami tunjukkan jalan kami.” (Q.S Al-Ankabut :
69)
B.
Kontinu
dan Tidak Memaksa Diri
Adalah suatu keharusan bagi pelajar untuk kontinu atau rutin dalam
belajar serta mengulanginya pada setiap awal dan akhir malam. Ia juga tidak
boleh memaksa diri sendiri dan membebaninya terlalu berat sehingga menjadi
lemah dan tidak mampu melakukan sesuatu.
C.
Cita-cita
yang Luhur
Seorang pelajar harus memiliki cita-cita yang luhur dalam berilmu.
Karena sesunguhnya seseorang akan terbang dengan cita-citanya sebagiamana
burung terbang dengan dua sayapnya.
D.
Usaha
Keras
Sebaiknya pelajar berusaha memaksa diri sendiri untuk meraih
bersungguh-sungguh dan rajin dengan menghayati keutamaan ilmu. Karena
sesungguhnya ilmu itu abadi, sedang harat benda itu akan binasa. Sebagaiamana
yang dikatakan oleh Ali bin abi Thalib r.a: “Aku rela dengan bagian yang
diberikan oleh Allah ilmu untukku dan harta benda untuk musuh-musuhku.”
Untuk file dalam bentuk word silahkan download Disini , jangan lupa konfirmasinya dulu sebelum download ke komentar blog atau lewat pesan. jika ada file rusak mohon kasih tahu kami ke no +62896 6501 5436
Untuk file dalam bentuk word silahkan download Disini , jangan lupa konfirmasinya dulu sebelum download ke komentar blog atau lewat pesan. jika ada file rusak mohon kasih tahu kami ke no +62896 6501 5436
Semoga Bermanfaat
Posting Komentar untuk "Terjemahan Buku Ta`limul Mutallim Part 1"
Posting Komentar